Banyak ditemui
percakapan diantara perancang (designer) fire alarmsistem, salah satunya adalah; bahwa mereka telah merancang sistem untuk memenuhi persyaratan NFPA 72, (National Fire
Alam dan Signaling Code), tetapi sistem masih menghasilkan alarm palsu atau system
tidak berfungsi dengan semestinya. Sebagian
besar pengguna NFPA 72 memahami bahwa code didalamnya
tidak membahas secara
khusus tentang permasalahan dalam perancangan fire alarm, akan tetapi NFPA 72 berisikan persyaratan kebutuhan minimum untuk pemasangan suatu
fire alarm system, serta memberikan informasi
tentang dampak dari suatu wilayah yang dipasang perangkat atau system tersebut.
Tanggung
jawab penting dari seorang perancang system fire alarm adalahbagaimana merancang suatu system yang layak digunakan dan memahami bagaimanaperangkat yang akan dipasang terintegrasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh pihak client dalam hal pemadaman api.
Seorang perancang fire alarm system juga harus memahami maksud dan
peruntukkan dari code dari bangunan atau NFPA 101, (ife safety code) yang memerlukan pemasangan sistem alarm kebakaran - Dalam banyak kasus, code dari bangunan atau Life
safety code akan menyatakan di mana perancang harus menempatkan alat
pendeteksi kebakaran, akan tetapi sangat
jarang di dalam
code tersebut yang menentukan
titik penempatan dari smoke detector tersebut. Biasanya, pemilik ataupun client akan menentukan lokasi
dari area tujuan, lalu perancang akan mengasumsikan bahwa desain dari smoke detector harus dapat
melindungi semua ruang, akan tetapi
banyak kasus yang di temui oleh perancang (designer), bahwa smoke
detector tidak selalu menjadi pilihan
yang tepat dan baik untuk semua area bangunan, berdasarkan
lingkungan tempat smoke detector itu terpasang
Salah satu
contoh dari dari kasus ini dapat di lihat pada situs Linkedln NFPA. Permasalahan yang terjadi adalah;
terdapat suatu ruangan menggunakan smoke detector yang telah sesuai dengan
parameter lingkungannya baik dari segi temperature dan humidity-nya. Akan
tetapi karena ruangan tersebut mempunyai ventilasi yang terhubung dengan udara
luar maka debu dapat masuk dan menyebabkan alarm palsu (false alarm). Dari contoh
tersebutlah di simpulkan pentingnya seorang perancang fire alarm harus memahami
kinerja alat smoke detector dan mengapa smoke detector tersebut hanya dapat
dipasang pada daerah tertentu.
Oleh sebab
itu jika client/ pemilik meminta
pemasangan smoke detector yang tidak tepat penempatannya, seorang perancang
harus dapat menjelaskankannya dan memberikan solusi yang baik.
Comments
Post a Comment