Sistem pendeteksian danpensinyalan modern seperti saat ini bermacam – macam tingkat kerumitannya dari
yang sederhana hingga menggabungkan peralatan deteksi dan pensinyalan yang
canggih. Sistem semacam ini biasanya dirancang dan dipasang oleh seseorang yang
memenuhi syarat sebagaimana ditentukan oleh pihak yang berwenang (Authority
Having Jurisdiction). Desain, pemasangan, dan persetujuan sistem deteksi
kebakaran dan alarm juga mungkin memerlukan pengujian penerimaan oleh badan
pengatur sebelum bangunan baru ditempati atau sistem ditempatkan dalam layanan.
Rancangan dan pemasangan sistem deteksi kebakaran dan alarm harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dari NFPA® 70, National Electrical Code®, dan NFPA® 72, National
Fire Alarm and Signaling Code, serta perundang-undangan yang diadopsi secara local.
Secara garis besar berikut ini adalah komponen dasar dari deteksi kebakaran dan
sistem alarm.
Fire Alarm
Control Unit (FACU), sebelumnya disebut Fire Alarm Control Panel (FACP), berisi
rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengawasi dan memonitor integritas
kabel dan komponen sistem alarm kebakaran. FACU pada dasarnya berfungsi sebagai
otak untuk sistem alarm. FACU ini menerima sinyal dari perangkat yang memulai
alarm (initiating devices), memproses sinyal, dan menghasilkan sinyal output
yang mengaktifkan peralatan audio dan visual. FACU juga mengirimkan sinyal ke
stasiun pemantauan di luar lokasi jika disediakan. Sirkuit alarm listrik dan
api terhubung langsung ke panel ini. Selain itu, unit kontrol kebakaran
tambahan dan panel alat pemberitahuan dianggap sebagai bagian dari sistem alarm
kebakaran dan dihubungkan dan dikendalikan. FACU juga dapat melakukan fungsi
lain, seperti:
- Menyediakan komunikasi pemadam kebakaran dua arah
- Menyediakan integrasi annunciator untuk lokasi jauh dan termonitor (remote)
- Mengontrol lift, HVAC, pintu kebakaran, damper, kunci, atau fitur perlindungan kebakaran lainnya
FACU juga dapat
memberikan pesan kepada publik dan pemberitahuan notifikasi massal melalui
pesan evakuasi yang direkam sebelumnya atau komunikasi suara independen.
2. Catu Daya Utama
Catu daya
listrik utama biasanya berasal dari sambungan listrik utama gedung ke penyedia
utilitas lokal. Dalam kasus yang jarang terjadi di mana layanan listrik tidak
tersedia atau tidak dapat diandalkan, generator yang digerakkan oleh mesin
dapat menyediakan catu daya utama. Jika generator seperti itu digunakan,
operator yang terlatih harus bertugas 24 jam sehari atau sistem harus berisi
beberapa generator yang digerakkan oleh mesin. Salah satu generator ini harus
selalu diatur untuk mulai otomatis. FACU harus mengawasi catu daya utama dan
memberi sinyal alarm jika catu daya terganggu.
3. Catu Daya Cadangan
Semua sistem
alarm kebakaran harus memiliki catu daya cadangan. Persyaratan ini dirancang
agar sistem akan tetap beroperasi bahkan jika catu daya utama gagal. Catu daya cadangan
harus mampu menyediakan kapasitas dan daya siaga normal (non-darurat) untuk
sepenuhnya mengoperasikan kondisi alarm. Persyaratan periode waktu untuk
kemampuan operasi daya cadangan berdasarkan NFPA® 72 selama 24 jam dalam
keadaan beban diam dan di akhir periode waktu tersebut 5 menit alarm. Sumber
daya cadangan dapat terdiri dari baterai dengan pengisi daya, generator yang
digerakkan oleh mesin dengan baterai penyimpanan, atau beberapa genset yang
digerakkan oleh mesin, salah satunya harus diatur untuk mulai otomatis
4. Initiating Devices
Sistem deteksi
kebakaran terdiri dari perangkat pemicu alarm manual dan otomatis yang
diaktifkan oleh kebakaran, asap, api, atau panas. Perangkat kemudian mengirim
sinyal ke FACU menggunakan salah satu metode sistem hard-wire ataupun sinyal
yang dihasilkan yang disampaikan oleh gelombang radio melalui frekuensi khusus
ke penerima radio di panel. Perangkat inisiasi alarm otomatis dan manual
dibahas secara lebih rinci di bagian berikutnya dan termasuk tetapi tidak
terbatas pada perangkat berikut:
- Manual pull station
- Smoke detector
- Flame detector
- Heat detector
- Combination detector
- Waterflow devices
5. Notification appliances
Notification
appliances atau perangkat notifikasi adalah piranti pensinyalan pemberitahuan
yang dapat didengar adalah jenis sistem tanda-tanda alarm yang paling umum
digunakan untuk menandakan alarm kebakaran. Setelah perangkat inisiasi alarm
diaktifkan, perangkat notifikasi mengirim sinyal ke FACU, yang kemudian
memproses sinyal dan memulai tindakan. Tindakan utama yang dilakukan biasanya
adalah pemberitahuan lokal, yang dapat berbentuk:
- Bells
- Buzzers
- Horns
- Speakers
- Strobe lights
- Peralatan peringatan lainnya
Bergantung pada
desain sistem, alarm lokal dapat mengaktifkan satu alat notifikasi, peralatan
notifikasi dalam zona tertentu, lantai yang ditentukan, atau keseluruhan fasilitas.
Peralatan notifikasi termasuk dalam kategori berikut:
- Terdengar - Perangkat bersuara yang disetujui, seperti horns, bells, atau speakers, yang mengindikasikan kebakaran atau kondisi darurat.
- Visual - Perangkat pencahayaan yang disetujui, seperti strobes atau lampu yang berkedip, yang mengindikasikan kebakaran atau kondisi darurat.
- Tekstual - Teks atau simbol visual yang menunjukkan kebakaran atau kondisi darurat.
- Tactile - Indikasi kebakaran atau kondisi darurat melalui indera peraba atau getaran.
6. Fungsi Sistem Alarm Tambahan
- Building code memiliki persyaratan khusus untuk beberapa jenis penghuni jika terjadi kebakaran. Dalam kasus ini, pendeteksi kebakaran dan sistem alarm dapat dirancang untuk memulai tindakan berikut:
- Matikan sistem heating, ventilating, and air-conditioning (HVAC) system
- Tutup fire damper dan / atau fire door
- Mengoperasikan sistem pengendalian asap untuk tujuan evakuasi
- Buka pintu di sepanjang jalan keluar
- Sediakan pengingat lift ke lantai yang ditunjuk dan cegah operasi normal.
- Mengoperasikan ventilasi panas dan asap
- Mengaktifkan sistem pencegah kebakaran khusus, seperti pre-action system dan deluge sprinkler systems atau berbagai special-agent fire extinguishing systems
Comments
Post a Comment